6 Kebiasan Yang Membuat Anda Bangkrut

Baru tanggal 10 bulan ini,
tetapi saldo rekening Anda
sudah mendekati nol. Ke
mana uang Anda lenyap?
Anda mungkin sudah
mengeluarkan uang begitu
banyak, tetapi tidak Anda
sadari. Sebab, Anda merasa
tidak membelanjakan
sesuatu yang penting. Anda
bukan baru membayar
premi asuransi, membayar
uang masuk sekolah anak,
atau membayar biaya servis
mobil. Anda hanya window
shopping atau membuka-
buka situs belanja online.
Wow… ternyata inilah
sumber masalahnya.
Karena sudah merupakan
kegiatan sehari-hari,
window shopping tidak lagi
Anda anggap sebagai
sumber pengeluaran. Masih
ada beberapa hal lain yang
kerap Anda lakukan, dan
ternyata membuat gaji
cepat menyusut.

1. “Window shopping”
Sering kali kita window
shopping dengan alasan
iseng karena tidak punya
kegiatan. Memang
menyenangkan sih melihat
barang-barang bagus di
sekitar kita. Namun, dari
sekadar iseng, akhirnya
Anda jadi membeli sesuatu
yang tidak Anda
rencanakan. Anda bahkan
tidak perlu keluar rumah
untuk window shopping.
Hanya dengan melihat-lihat
katalog, browsing internet,
membaca majalah, atau
menonton iklannya di
televisi pun, Anda bisa
tergoda untuk membeli.
Sebenarnya Anda pasti
sudah tahu bahwa window
shopping adalah kebiasaan
buruk yang untuk
menghentikannya butuh
kedisiplinan tinggi. Paling
aman adalah dengan tidak
mengunjungi mal bila Anda
memang tidak memerlukan
sesuatu untuk dibeli atau
ditemui. Selain itu, tak perlu
lagi meminta katalog atau
menerima tawaran e-mail
update mengenai barang-
barang kesukaan Anda.
Tanyakan pada diri Anda:
apakah saya
memerlukannya dan
dapatkah saya membelinya
secara tunai? Bila tidak,
cepatlah berlalu.

2. Membawa banyak uang
tunai
Mengandalkan kartu kredit
untuk berbelanja memang
tidak baik, tetapi selalu
membawa banyak uang
tunai juga sama buruknya.
Uang tunai memberikan
Anda perasaan memiliki
uang berlebih, dan
karenanya perlu
dibelanjakan. Bawalah uang
tunai secukupnya saja, dan
tinggalkan sisanya di
rumah. Menghindari kartu
kredit perlu tetap
dilakukan, tetapi yang
penting adalah membuat
budget mengenai kapan
harus membayar sesuatu
secara tunai. Manajemen
amplop juga cukup efektif
untuk mengelola uang
tunai.

3. Membagi data pribadi
Anda pada vendor
Ketika Anda melakukan
online shopping, Anda
tentu akan diminta
memberikan alamat rumah
dan informasi kartu kredit.
Situs-situs ini juga
memberikan tombol-tombol
sekali klik untuk memesan
sesuatu sehingga Anda bisa
membeli dalam sekejap.
Sangat mudah, tetapi juga
sangat berbahaya. Trik
belanja yang serbamudah
ini tidak hanya membuat
Anda kehabisan uang jika
Anda tergolong impulsive
shopper, tetapi juga
menghilangkan rasa telah
menggunakan uang. Sebab,
Anda tidak menggunakan
uang tunai atau
menandatangani struuk
kartu kredit di sini. Semua
tinggal klik saja.
Jangan biarkan vendor
menyimpan informasi kartu
kredit Anda. Hindari signing
up untuk e-mail atau
katalog jika hal itu hanya
mendorong Anda untuk
berbelanja.

4. Mengumpulkan voucer
belanja
Mendapatkan diskon Rp
100.000 untuk produk
perawatan badan atau
sportsgear memang
lumayan, tetapi pastikan
dulu bahwa Anda memang
membutuhkan barang-
barang tersebut. Hanya
karena menerima voucer
belanja, tidak berarti Anda
harus membelanjakannya
kan? Lagi pula, kebanyakan
nilainya juga tidak begitu
terasa. Tak perlu merasa
sayang bila voucer akhirnya
mubazir karena tidak
digunakan. Lebih baik Anda
buat daftar barang-barang
yang diperlukan, setelah itu
baru melihat apakah ada
voucer yang bisa
dimanfaatkan.

5. “Shopping” dengan
emosi
Anda mungkin ingin
refreshing karena merasa
stres di kantor atau bosan
di rumah. Atau, Anda ingin
memanjakan diri Anda
karena berhasil
menurunkan berat badan.
Lalu, Anda pun shopping.
Anda berhasil mendapatkan
baju baru, gadget baru,
novel-novel terbaru, lagi
sale pula.
Namun, membiarkan mood
Anda mendikte keputusan
belanja adalah cara
tercepat untuk menjadi
bangkrut. Tenangkan diri
Anda sebelum shopping.
Kembali kepada pertanyaan
mendasar: apakah Anda
memerlukannya dan apakah
Anda mampu membelinya?
Anda bisa kok memberi
penghargaan pada diri
Anda tanpa mengeluarkan
uang, misalnya berendam di
bak mandi, atau saling
memijat dengan suami,
pacar atau selingkuhan
(hehe) .

6. Tidak membuat
perencanaan
Anda kelelahan setelah
pulang dari kantor, dan di
rumah tidak ada makanan.
Paling praktis memang
membeli makanan.
Berdasarkan data dari
Bureau of Labor Statistics,
di Amerika diperkirakan
rata-rata keluarga yang
terdiri atas empat orang
menghabiskan lebih dari
4.000 dollar untuk makan di
luar. Bukankah ini
kebiasaan yang sangat
mahal?
Bila Anda berbelanja
mingguan, buatlah daftar
menu untuk seminggu
sehingga Anda selalu
mempunyai bahan makanan
untuk diolah. Jika aktivitas
Anda begitu padat, cobalah
untuk memasak pada hari
Minggu, lalu menyimpannya
di lemari es untuk disantap
esok harinya.
Bagaimanapun juga,
memasak sendiri jauh lebih
hemat dan sehat daripada
membeli makanan di luar.
Dan, butuh kedisiplinan
tinggi untuk mengubah
kebiasaan semacam ini.
Dengan perencanaan,
disiplin, dan menghindari
situasi yang menggoda
Anda untuk berbelanja,
kebiasaan buruk ini pasti
akan teratasi.

Tinggalkan komentar